Welcome

***SELAMAT DATANG DI PPDI KOTA SERANG***

TERKINI

SEMBILAN SAHABAT BERPISAH

            Setelah beberapa tahun mendapat bimbingan dari Syekh Nawawi Mandaya, akhirnya Syekh Nawawi mempersilahkan delapan orang ini untuk pulang ke kampungnya masing-masing guna mengamalkan ilmu di masyarakat. Sebelum pulang delapan sahabat ini bersepakat untuk membantu pembangunan rumah Syekh Nawawi yang kebetulan baru saja bersiap-siap akan membangun rumah. Kebetulan mereka selain sebagai santri juga cakap dalam pertukangan.
            Syekh mustaya menceritakan bahwa Syekh astari yang berbadan kurus sangat cekatan dalam mengerjakan apapun. Apalagi ketika sampai mengerjakan bagian kuda-kuda di atas. Tubuh Syekh astari begitu lentur bergelayutan untuk mengerjakan pekerjaan tertentu. Syekh Mustaya rupanya agak takut ketinggian. Ia ingin membantu syekh Astari di atas tapi ia takut ketinggian. Rupanya Syekh Astari mengetahui gerentes hati Syekh mustaya, akhirnya ia mengulurkan tangan kepada Syekh Mustaya untuk ikut naik. Mulanya Syekh Mustaya ragu-ragu. Tapi akhirnya Syekh Mustaya menyambut tangan Syekh Astari dan aneh ketika tangan syekh mustaya menyentuh tangan Syekh astari, seluruh rasa takut itu hilang.
            Rumah itupun setelah beberapa hari hamper rampung kecuali ketika hendak membikin undak paling atas. Delapan sahabat ini berbeda pendapat. Ada yang mengusulkan begini, ada yang begitu. Akhirnya syekh Nawawi turun tangan sendiri untuk menentukan model yang ia inginkan.
            Kejadian undak itu adalah isyarat bahwa sejadug-jadugnya murid tetap saja ujung penyelesaiannya adalah sang guru. Setelah rumah selesai dibangun, Syekh nawawi memerintahkan delapan sahabat ini untuk bertahannus selama empatpuluh hari empatpuluh malam di payon rumah barunya itu.

            Setelah selesai bertahannus, delapan sahabat ini dipersilahkan pulang kembali ke kampungnya masing-masing untuk mengamalkan ilmu di tengah masyarakat. Akhirnya setelah sekian tahun bersama mulai dari pesantren Bunar asuhan syekh jaliman sampai di Mandaya kesembilan sahabat ini berpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar