Welcome

***SELAMAT DATANG DI PPDI KOTA SERANG***

TERKINI

ASAL-USUL KAPAL BOSOK

PPDI KOTA SERANG-Tentang nama kapal bosok bagi orang-orang di sekitarnya tidak asing lagi, walaupun mungkin tidak semua dari mereka tahu bagaimana asal-usulnya nama tersebut. 

Nama kapal bosok adalah suatu nama yang menunjuk kepada sebuah makam yang di dalamnya terdapat kuburan seseorang yang terkenal karena kesaktiannya, yaitu KiAngga Derepa. Lalu apa hubungannya Ki Angga Derepa dengan nama kapal bosok ini? Berikut ini uraian singkatnya yang saya peroleh dari cerita-cerita orang-orang tua terdahulu.

Pada jaman kesultanan Banten, hidup seorang yang sakti namanya Angga Derepa. Angga Derepa yang kemudian dipanggil oleh kebanyakan orang Ki Angga Derepa, cukup dekat dan dikenal oleh kalangan kesultanan termasuk Sultan sendiri. Namun sayangnya, sumber cerita ini tidak bisa menyebutkan persis waktu itu sultannya siapa. Tapi siapakah Ki Angga Derepa? Sumber menceritakan bahwa dia orang asal Curug Kota Serang – Banten. Keturunannya sampai sekarang masih banyak. Bahkan sumber sempat bilang bahwa orang tua Penulis pun dari garis ayah masih ada garis keturunan, kalau diurut entah keturunan yang ke berapalah, entahlah !

Suatu ketika, Sultan akan mengadakan kenduri (selamatan) pernikahan putrinya. Untuk keperluan itu, dibutuhkan kayu bakar untuk memasak sebagaimana orang hajatan. Salah satu orang yang diminta untuk mengirimi kayu bakar tersebut adalah Ki Angga Derepa. Kia Angga Derepa tentu saja menyanggupinya, namanya juga Sultan, pasti semua rakyatnya segan dan menghormatinya.

Selamatan di kesultanan Banten sedang berlangsung, Ki Angga Derepa datang membawa kayu bakar pesanan Sultan. Namun entah ada reserve apa, Ki Angga Dereva bukan membawa kayu bakar hasil kapakan, tetapi ia membawa sebatang pohon kayu besar langsung ditarik dengan menggunakan pundaknya sendiri. Karena kesaktiannya, ia mampu mencabut sebatang pohon besar kemudian langsung dibawa ke rumah Sultan. 

Rupanya Ki Angga Derepa tidak tahu bahwa di pohon yang ia cabut untuk Sultan itu ada prungpungnya (suatu lubang pada batang pohon karena keropos, atau akibat hama pohon). Di lubang prungpung tersebut ada harimaunya (dijadikan tempat sembunyi seekor harimau). Sehingga begitu pohon itu di jatuhakn oleh Ki Angga Derepa, macan/harimau tadi keluar dan masuk kedalam kerumunan orang banyak dan tamu yang sedang merayakan kenduri putri Sultan. Bisa dibayangkan, betapa kacau balaunya acara tersebut gara-gara Ki Angga Derepa.

Sultan murka, kemudian memanggil para prajurit kesultanan untuk menangkap Ki Angga Derepa. Ki Angga Derepa dianggap subversi kali ya, atau terorislah kalau jaman sekarang !

Ditangkaplah Ki Angga Derepa dan sesuai perintah Sultan, Ki Angga Derepa dihukum dengan cara didadung (diikat) di kapal laut. Lalu ditinggalkan. Dengan kesaktiannya, Ki Angga Derepa akhirnya menarik kapal tersebut sampai tiba dan terdampar di Kampung Darangong Desa Curugmanis Kecamatan Curug Kota Serang Propinsi Banten. Kapal itu dibiarkan di situ sampai akhirnya membusuk karena dimakan waktu. Ketika Ki Angga Derepa meninggal, ia dimakamkan di tempat tersebut. Oleh karena itu tempat itu disebut makam KAPAL BOSOK. Kata bosok itu sendiri artinya busuk (bosok : Jawa). Sampai sekarang tempat itu terkenal dengan sebutan kapal bosok, dan menjadi tempat pemakaman keluarga. Setiap disebut nama kapal bosok, bagi orang yang mengetahui riwayatnya, pasti terpikir dalam benaknya nama Ki Angga Derepa.


Makam kapal bosok dari dahulu sampai sekarang dianggap keramat oleh sebagian orang. Banyak orang-orang yang datang dan bertapa di situ atau sekedar ziarah mengharap karomahnya. Konon katanya (saya belum pernah survey) hampir setiap malam Jumat selalu ada orang yang menziarahi makam Ki Angga Derepa. Bagi yang berdzikir (mengamalkan sesuatu) pada waktu malam hari di makam Ki Angga Derepa akan diberi benda mistik seperti, batu, cincin, keris kecil, dan sebagainya.

Penulis pernah punya tamu dari Jakarta. Dalam jeda obrolan tiba-tiba Dia menanyakan lokasi makam kapal bosok Ki Angga Derepa kepada saya. Sebelum saya jawab, saya balik tanya. Dari mana abang tahu tentang makam Ki Angga Derepa itu? Dia menceritakan bahwa mendengar tempat itu dari ayahnya. Ketika ayahnya naik pesawat terbang, dan ketika melintas di sekitar kawasan makam Ki Angga Derepa itu, ayahnya melihat ke bawah nampak ada lautan luas. Dari rasa heran, akhirnya ayahnya mengunjungi tempat itu dengan menggunakan mobil dari Jakarta. Ternyata tidak ada laut. Penasaran, ayahnya bertanya kepada penduduk setempat tentang tempat yang pernah ia lalui ketika di pesawat.

Sebelum artikel ini ditulis (langsung update), 3 hari yang lalu Penulis habis ketemu teman lama di daerah tidak jauh dari makam Ki Angga Derepa (kapal bosok), ia sempat cerita bahwa temannya dari Garut masih aktif mendatangi tempat itu sampai sekarang untuk mencari karomah (berziarah/wiridan).


Makam Kapal Bosok ini bentuknya sebagaimana makam di perkampungan, berbentuk hutan dengan sedikit pohon besar. Sayang, Penulis menulis artikel ini mendadak, sehingga tidak sempat mengambil gambarnya dahulu. Tapi Insya Allah, kapan-kapan akan saya posting gambar lokasi makam Ki Angga Derepa itu di sini.
Lokasi Makam Kapal Bosok ini tepatnya di Kampung Darangong Desa Curugmanis Kecamatan Curug Kota Serang-Banten. Kalau ditempuh dari Jakarta : jurusan Serang menuju jalan ke KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Propinsi Banten). Sebelum KP3B ada lampu merah (Prapatan Boru), dari situ menuju ke arah Kecamatan Curug (2,5 Km). Dari kantor kecamatan Curug, menuju ke arah timur lebih kurang 4 km ke lokasi. 

Demikian artikel ini semoga ada manfaatnya, terutama buat anak-anak muda dan anak cucu yang berada di sekitar lokasi. Sehingga dengan adanya artikel ini tidak usah bertanya kepada orang nyata, tapi cukup bertanya kepada orang maya yaitu Mbah Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar