Welcome

***SELAMAT DATANG DI PPDI KOTA SERANG***

TERKINI

KISAH PERTAPAAN SYEKH NAWAWI MANDAYA

                       Syekh Astari seperti dikisahkan di atas, ketika mesantren di Syekh Jaliman berbarengan dengan delapan santri yang kelak mereka menjadi para ulama besar. Di antara mereka adalah Syekh Nawawi bin Muhammad Ali Mandaya. Usia Syekh Nawawi bisa dikatakan paling dewasa. Suatu ketika Syekh Jaliman memerintahkan Syekh Nawawi untuk membantu mengajar ngaji kepada para santri karena memang Syekh Nawawi sejak kecil telah mendapat bimbingan langsung dari ayahandanya yaitu Syekh Muhammad Ali. Bahkan dikisahkan ketika mesantren di Syekh Jaliman Syekh Nawawi telah hafal kitab-kitab nadzam dan matan. Ketika pulang dari Digul pada usia duabelas tahun bersama ibunya, Syekh Nawawi telah hafal kitab Murad awamil karangan ayahnya. Maka tak heran kalau banyak orang yang mengira bahwa kitab tersebut karangan Syekh Nawawi.
            Ketika mendapat perintah gurunya untuk mengajar para santri Syekh Nawawi bingung, bukan tidak mampu tapi apakah ia pantas, itu fikirnya. Maka ia kemudian memohon kepada teman-teman sekobongnya untuk sementara ia dibiarkan sendiri di dalam kamar. Kebetulan beliau satu kobong dengan 8 sahabat yang disebutkan di atas.
            Ternyata Syekh Nawawi tidak pernah keluar dari kobong dalam waktu yang cukup lama. Kemudian hal itu di laporkan kepada Syekh Jaliman, dan menurut syekh Jaliman para teman-temannya jangan mengganggu Nawawi, biarkan saja ia dalam kobong sampai keluar dengan sendirinya. Setelah ditunggu-tunggu akhirnya Syekh Nawawi keluar dari kobong setelah genap empat puluh hari ampatpuluh malam. Setelah itu Syekh jaliman mempersiapkan kenduri atau selametan untuk Syekh Nawawi karena bahagia mempunyai murid seperti Syekh nawawi dan sebagai takriman wa ta’dziman kepada ayahnya seorang ulama pejuang yang rela meninggalkan Nagari Banten yang di cintainya demi tugas dakwah di negeri yang jauh di ujung Barat Nusantara.

            Setelah tahannus selama empatpuluh hari empatpuluh malam itulah akhirnya Syekh Nawawi mau membantu mengajar para adik-adik santrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar